Skip to main content

Caraku Beradaptasi


Berada di tempat lama untuk pulang dan menetap. Disaat aku tahu lingkunganku sudah banyak berubah juga teman-temanku sudah sibuk semua. Jadi, sepertinya aku butuh waktu untuk menerima perubahan ini. Butuh menyesuaikan diri dengan semua yang kuanggap tak lagi sama.

Berhari-hari aku merasa bingung lantaran semua punya acaranya sendiri termasuk orang tuaku dan kedua adik ku. Kadang aku diminta menamani mereka. Katanya agar aku tidak diam dirumah. Ok, kita pergi. Ternyata saat bepergian pun rasanya masih sama, aku merasa bingung sendiri. Perasaan itu membuatku enggan untuk ikut lagi.

"Beradaptasi"

Satu kata sederhana yang mudah ku ucapkan tapi sulit kulakukan. Dua minggu pertama kulewati begitu saja. Hampa, aku rindu dengan tempat lamaku yang kusebut rumah kedua. Aku coba mencari rasa aman dengan menolak ajakan pergi.
  
Jika butuh ditemani aku akan minta, tapi kadang aku memilih pergi sendiri atau pilihan lainnya diam di rumah sibuk dengan agendaku. Mulai dari menyebar CV, menonton YouTube, membaca novel, menulis catatan, menggambar dan tidur siang.

Semua yang kulakukan cukup membuatku merasa bahagia tapi tidak untuk waktu yang lama. Selebihnya berkunjung ke rumah saudara atau bertemu dengan teman dilakukan di hari libur saja. Itupun kalau bisa.

Aku jadi banyak merenung ternyata aku kembali menjadi anak rumahan sedangkan di rumah keduaku aku adalah seorang petualang. Suka traveling dan berorganisasi. Sungguh jauh bedanya tapi aku merasa menikmati, iya mau tidak mau. Sekarang aku hanya butuh belajar beradaptasi selebihnya aku pasti bisa menyesuaikan diri.

© ardidapb

Comments

Popular posts from this blog

Biar Tangan Berkata

  Banyak diam bukan menunggu di tanya Tak banyak bicara bukan tak bisa cerita Mengapa riuh diluar sana Memangnya salah dengan caranya Lalu bingung dan bertanya-tanya Barulah sadar ternyata gaduh tanpa kabar Tidak semua harus di bagi ke dunia maya Yang hilang hanya virtual nya saja Mudah sekali menilai segala sesuatunya Jadi bolehkah tidak terima Ternyata asumsimu salah Tapi ah tak usah lah Kan, tidak pernah berbagi suara Tidak saling memberi tahu apa maksudnya Nasihat datang begitu saja  Padahal minta pun tidak  Eh, ada loh tata caranya Kata-kata indah akan terdengar aneh Saat di lempar tapi malah tertampar Heran kenapa gitu jadinya Dengar dulu sebelum banyak menilai Tanyakan lagi apa cukup dengan mendengar Mungkin saja yang dicari hanya ruang Bukan tisu, kuping atau bahu Manusia tak suka luka Tapi kadang suka meluka Jadi susah memahaminya Hanya gara-gara tak banyak bicara Biar tangan yang berkata © ardidapb

Simpan Sunyi

"Simpan sunyi lahir dari sebuah keresahan yang mewakili banyak perasaan. Mencoba menyelami artinya merasa. Tentang menyampaikan apa yang ingin disampaikan, sekalipun itu tidak terdengar dan terlihat ambigu. Siapa peduli, katakan saja". Kali ini simpan sunyi hadir di tumblr setelah pindah dari Instagram. Alasannya simpan sunyi pindah ke aplikasi ini karena merasa menemukan kenyamanan, lebih sunyi. Selain mencoba sesuatu yang baru alasan pindah juga karena masalah teknis.  Di Instagram simpan sunyi di posting agak irit alias sedikit karena memang dalam bentuk pictures . Jadi, rencananya pindah ke tumblr mudah-mudahan bisa lebih bebas berekspresi. Lebih leluasa, agar fokus ke apa yang ingin ditulis bukan ke feed- nya saja. Kadang suka pusing mikirin hal-hal kecil yang ternyata ribet.  Di tumblr simpan sunyi belajar buat go public gak ada cerita gembok-gembok akun seperti di Instagram. Bukan apa-apa usernya pemalu. Ada pesan dari para senior baiknya karya di publ...

Suara-Suara di Kepala

Satu hari di bulan Juni, ada seorang teman yang bertanya kepadaku kenapa sekarang aku jadi pendiam? Bukannya dari dulu gitu. Katanya suka bicara dan berdiskusi? Nyatanya aku lebih senang mendengar dan bertanya. Hi  teman bicara, tempatnya berbagi pikiran dan keresahan. Kenapa ya belakangan ini aku merasa berlebihan? Sebentar, memangnya kamu sudah punya teman? Anggaplah sudah.  Oke lanjut. Ada banyak hal sepele yang terlalu kupikirkan yang justru membuatku semakin merasa cemas dan gelisah. Perasaan-perasaan tidak jelas itu sering muncul dan mengganggu pikiranku. Mungkin karena ada perubahan dengan rutinitasku sekarang atau mungkin karena planet kita sedang kedatangan monster , jadi manusia susah kemana-mana. Takut. Akhirnya menjadi beban bagi sebagian orang yang sedang mencoba beradaptasi. Sedang berusaha menerima dirinya di lingkungan yang baru. Perasaanku sering  up and down. Bisa sangat senang karena satu hal juga bisa sangat sedih karena hal ke...