Skip to main content

Teman Pulang

Saat suasana terasa sepi kadang saya berpikir 

"Apa sih yang saya cari?" 

"Hidup seperti apa sih yang bisa saya maknai?" 

Semua punya waktu. Begitu juga tentang tinggal dan meninggalkan. Keduanya itu terasa seperti pilihan... 

Tetapi nyatanya kita tak punya kuasa untuk memilih. Sebaik apapun rencananya.

Kita hanya pemeran tidak benar-benar bisa mendampingi saat sudah waktunya "Pulang".

Diri ini punya Tuhan. Jiwa dan raga yang rapuh hanyalah titipan. Apa sih, yg mau diagungkan.

Apa sih, yang benar-benar kamu cari saat hidupmu bahkan sudah baik-baik saja?

Saya rasa bukan kebanggaan yang jadi titik tenang, tapi bermanfaat untuk orang jauh lebih membahagiakan. 

Karena, yang tulus... Biasanya jadi teman pulang.

*Sudah ah, ini hanya catatan anak kecil yang hidupnya serba kebingungan. 


© ardidapb

Comments

Popular posts from this blog

Simpan Sunyi

"Simpan sunyi lahir dari sebuah keresahan yang mewakili banyak perasaan. Mencoba menyelami artinya merasa. Tentang menyampaikan apa yang ingin disampaikan, sekalipun itu tidak terdengar dan terlihat ambigu. Siapa peduli, katakan saja". Kali ini simpan sunyi hadir di tumblr setelah pindah dari Instagram. Alasannya simpan sunyi pindah ke aplikasi ini karena merasa menemukan kenyamanan, lebih sunyi. Selain mencoba sesuatu yang baru alasan pindah juga karena masalah teknis.  Di Instagram simpan sunyi di posting agak irit alias sedikit karena memang dalam bentuk pictures . Jadi, rencananya pindah ke tumblr mudah-mudahan bisa lebih bebas berekspresi. Lebih leluasa, agar fokus ke apa yang ingin ditulis bukan ke feed- nya saja. Kadang suka pusing mikirin hal-hal kecil yang ternyata ribet.  Di tumblr simpan sunyi belajar buat go public gak ada cerita gembok-gembok akun seperti di Instagram. Bukan apa-apa usernya pemalu. Ada pesan dari para senior baiknya karya di publ...

Dari Aku

(Pembuka) Halo apa kabar, perkenalkan aku adalah pesan yang kamu buat menjelang tidur di tengah malam. Ada yang kamu simpan sendirian ada juga yang ingin kamu bagikan. Kamu sering menemukan keresahan, saat itulah biasanya kamu akan menulis panjang-panjang. Katanya aku takut hilang kalau hanya tersimpan di laptop atau di buku harian. Jejaknya bisa tidak di temukan, entah karena rusak atau karena rayap. Sekarang tugasku hanya berusaha menyampaikan. Lucu ya, kamu buat surat ini untuk dirimu sendiri. Aku datang buat jengukin kamu, buat mastiin kalau kamu baik-baik aja. Isi suratnya nanti aku jelasin. Bagusnya sambil nge-teh duduk sore-sore di pelataran rumah. Suruh cucumu pulang nanti kamu gak konsen bacanya. Ya Allah, hahahaha . Dan mudah-mudahan blogmu di masa depan masih tetap ada, tidak sampai hilang atau tergerus zaman. (Isi) Terimakasih ya, sudah sampai ke titik ini. Kamu sudah banyak melewati hari-hari luar biasamu. Bersyukur sekali jiwamu dan ragamu sudah rela ber...