Skip to main content

Posts

Teman Pulang

Saat suasana terasa sepi kadang saya berpikir  "Apa sih yang saya cari?"  "Hidup seperti apa sih yang bisa saya maknai?"  Semua punya waktu.  Begitu juga tentang tinggal dan meninggalkan. Keduanya itu terasa seperti pilihan...  Tetapi nyatanya kita tak punya kuasa untuk memilih. Sebaik apapun rencananya. Kita hanya pemeran tidak benar-benar bisa mendampingi saat sudah waktunya "Pulang" . Diri ini punya Tuhan. Jiwa dan raga yang rapuh hanyalah titipan. Apa sih, yg mau diagungkan. Apa sih, yang benar-benar kamu cari saat hidupmu bahkan sudah baik-baik saja? Saya rasa bukan kebanggaan yang jadi titik tenang, tapi bermanfaat untuk orang jauh lebih membahagiakan.  Karena, yang tulus... Biasanya jadi teman pulang. *Sudah ah, ini hanya catatan anak kecil yang hidupnya serba kebingungan.  © ardidapb
Recent posts

Sepucuk Cerita

 Ada yang tersesat di dalam hutan Lalu singgah di gubuk tua di malam hari Tempatnya kecil namun berapi, sehingga hangat juga terang Mengintip ia lewat bilik-bilik dinding Diluar hujan dan anginnya kencang Sendirian merungkuk, memeluk lutut Sembari berdoa memohon reda. "Tuhan jangan kau buat apinya mati. Aku takut gelap, mataku juga rabun" Pintanya gelisah. Belum sempat ia sampaikan doa yang lain Air turun dari atap yang bocor "Kenapa?"  Tanyanya takut sambil menangis Tungku pun padam dan gelap gulita Keluar  ia mencari cahaya bulan Tiba-tiba petir menghantam gubuknya Hancurlah sudah sampai seisi-isinya Hanya diam mematung menyaksikan semua "Kau tahu aku diminta keluar karena petir datang"  Dan "Kau tahu di luar pun gelap aku kehujanan"  Ketakutan membuat rasa syukurnya hilang "Aku sendirian" "Aku kebingungan" "Kau tahu apa yang harus ku lakukan?" Tanyanya pada seekor katak yang diam Katak itu lompat mende...

Simpan Sunyi

"Simpan sunyi lahir dari sebuah keresahan yang mewakili banyak perasaan. Mencoba menyelami artinya merasa. Tentang menyampaikan apa yang ingin disampaikan, sekalipun itu tidak terdengar dan terlihat ambigu. Siapa peduli, katakan saja". Kali ini simpan sunyi hadir di tumblr setelah pindah dari Instagram. Alasannya simpan sunyi pindah ke aplikasi ini karena merasa menemukan kenyamanan, lebih sunyi. Selain mencoba sesuatu yang baru alasan pindah juga karena masalah teknis.  Di Instagram simpan sunyi di posting agak irit alias sedikit karena memang dalam bentuk pictures . Jadi, rencananya pindah ke tumblr mudah-mudahan bisa lebih bebas berekspresi. Lebih leluasa, agar fokus ke apa yang ingin ditulis bukan ke feed- nya saja. Kadang suka pusing mikirin hal-hal kecil yang ternyata ribet.  Di tumblr simpan sunyi belajar buat go public gak ada cerita gembok-gembok akun seperti di Instagram. Bukan apa-apa usernya pemalu. Ada pesan dari para senior baiknya karya di publ...

Portrait

Sabtu ku cerah ceria juga k enyang  dan menyenangkan. Kedatangan seekor beruang betina   y ang jinak dan lucu. Harusnya Juli tapi PPKM  buat kita  jadi terpencar dan terlambat.  Pembukaan Bafest , diawali dengan Hujan-hujanan. Behind the scene   kreasi  di bulan  Agustus. Beberapa planning jadi bergeser  namun berharap tetap berkesan. WFH beli kopi biar gak ngantuk  eh, malah begah. Membaca sampai terkantuk-kantuk bagus sekali, suka sekali. Enak sih tapi kurang banyak. Hehe © ardidapb

Landscape

Tidak perlu di siram karena subur seumur hidup. Sore itu aku pulang lebih cepat. Cerah sekali dan ubinnya pun sudah bersahabat. Senja akan terlihat lebih indah sehabis hujan. Aku mencatat semuanya disini. Malam, dingin dan lampu jalan yang temaram. Kapan ya mereka tumbuh besar ? Kamu tahu caranya membaca buku paling mantap adalah sambil merujak. Hujan, perpisahan dan kunang-kunang di kepala. Sepertinya aku punya bakat dalam menghias roti lalu memamerkannya. © ardidapb

Patimban

Hari yang sama di tahun lalu, hari dimana aku mendapatkan kabar baik sekaligus kabar buruk dalam satu hari. Keesokan harinya Allah memberiku hadiah mengunjungi tempat yang belum pernah aku datangi. Tanpa handphone, tanpa kamera tidak ada foto yang ku jadikan kenang-kenangan. Padahal cukup berkesan. Hanya mata dan pikiranku yang tidak berhenti bertanya-tanya. Rasanya hari itu campur aduk antara setengah bahagia, setengah tidak percaya. Seharian itu aku duduk di dekat jendela bus menatap banyak hal yang tertangkap oleh pengelihatanku. Jalanan, jembatan, pohon-pohon, terminal, kesibukan orang-orang, pedagang asongan, pengamen, persawahan dan banyak lagi hal-hal seru yang tak terduga. Ah , sudah lama sekali aku tidak naik bus  menempuh perjalanan lumayan jauh terakhir waktu SMA bersama almarhum kakek ku. Kami sering bolak-balik ke Bandung berdua. Kadang untuk seminggu, kadang hanya dua hari mengunjungi rumah saudara. Kali ini aku pergi ditemani Ayahku dari Cilegon ke Pat...

Dari Aku

(Pembuka) Halo apa kabar, perkenalkan aku adalah pesan yang kamu buat menjelang tidur di tengah malam. Ada yang kamu simpan sendirian ada juga yang ingin kamu bagikan. Kamu sering menemukan keresahan, saat itulah biasanya kamu akan menulis panjang-panjang. Katanya aku takut hilang kalau hanya tersimpan di laptop atau di buku harian. Jejaknya bisa tidak di temukan, entah karena rusak atau karena rayap. Sekarang tugasku hanya berusaha menyampaikan. Lucu ya, kamu buat surat ini untuk dirimu sendiri. Aku datang buat jengukin kamu, buat mastiin kalau kamu baik-baik aja. Isi suratnya nanti aku jelasin. Bagusnya sambil nge-teh duduk sore-sore di pelataran rumah. Suruh cucumu pulang nanti kamu gak konsen bacanya. Ya Allah, hahahaha . Dan mudah-mudahan blogmu di masa depan masih tetap ada, tidak sampai hilang atau tergerus zaman. (Isi) Terimakasih ya, sudah sampai ke titik ini. Kamu sudah banyak melewati hari-hari luar biasamu. Bersyukur sekali jiwamu dan ragamu sudah rela ber...