Udah kaya judul lagu Tulus? Benar kok. Aku terinspirasi dari lagunya makanya aku bermaksud membuat tulisan dengan topik ini. Bercerita mengenai seseorang yang butuh ruang untuk mengerti dirinya sendiri.
"Ruang Sendiri"
Mungkin kita pernah merasakan kepenatan, kegaduhan sehingga kita butuh ruang sendiri untuk mengatasinya. Ada yang bilang itu namanya melarikan diri dan ada juga yang bilang dia cuma butuh istirahat. Tergantung dari mana kita menilai dan seberapa lama waktu yang di butuhkan.
Gak semua orang mandang hal itu buruk tapi gak sedikit juga yang mandang itu gak baik. Sekalipun bisa di lihat dari sudut yang benar. Tetap saja, nanti muncul perbedaan ada jarak yang bersebrangan, paham tapi tidak searah.
Ternyata tidak semua orang nyaman dengan keberadaan. Kadang kita butuh memahami artinya hilang dan tidak ditemukan. Supaya tumbuh perasaan baru tidak jenuh dan bosan. Maksudku bukan hanya tentang terhubung dengan seseorang tapi juga mengerti kehidupannya. Jadi penasaran dengan orang tipe begini yang sukanya menyendiri.
Butuh ruang sendiri. Apa dengan begitu seseorang bisa merasa lega? Seberapa penting? Seberapa sering? Karena manusia di ciptakan dengan pola pikir dan karakter yang berbeda-beda. Wajar jika muncul perasaan khawatir bukannya saling mengerti nanti malah saling membebani.
Katanya ruang sendiri itu tentang caranya berdamai dengan diri sendiri. Menghargai privasi diri. Terbebas sejenak dari kebisingan dan ketergantungan. Waktunya melakukan hal sesuka hati atau hilang begitu saja yang penting merasa lebih baik dari sebelumnya.
Apa sebagian orang butuh melakukan hal ini untuk bisa bernapas? Mungkin. Supaya mampu menghadapi banyak perasaan yang sedang mereka rasakan? Entahlah.
Tentang cinta, impian, kebahagiaan, kekecewaan, kegagalan, kesuksesan dan banyak lagi perasaan-perasaan yang kadang tidak bisa semua mereka ceritakan. Mungkin perasaan dominan itu ingin di netralkan, sehingga yang mereka cari hanya tentang ketenangan yang kita sebut dengan ruang sendiri?
Ternyata di balik ketidaktahuan kita ada banyak kejadian yang sedang mereka lalui. Malah kadang kita menghakiminya hanya karena berbeda sudut pandang. Manusia memang akan tumbuh, berkembang dan perlahan memahami. Maaf, hiraukan saja apa kataku semua berhak merdeka begitu juga denganmu.
© ardidapb
© ardidapb
Comments
Post a Comment