Skip to main content

Lebih Manusiawi


Apa yang membuatmu bahagia? Tidur. Kegiatan paling menyenangkan dan langka haha lebay lu. Oiya, pengantar sebelum tidur ini berasal dari cerita lama sewaktu merantau. Mengalami masa-masa sibuk bekerja, kuliah, berbisnis, hobi, traveling, hangout dan ikut komunitas. Saat itu aku masih belum mampu membagi waktu istirahatku dengan baik. Dan tidur seakan menjelma menjadi sesuatu yang berharga.

Karenanya aku pernah ketiduran saat sedang bekerja. Untung gak sampai jatuh, untung juga gak ada yang lihat. Pokoknya semua masih serba menguntungkan wkwk. Meskipun tidur cuma sebentar tapi rasanya tubuh jadi lebih enakan dan kepala jauh lebih ringan, hah ringan?

Tapi ada yang lebih lebay dari itu. Aku pernah ketiduran pas lagi asik-asiknya nyuci piring. Enggak ding, gak asik karena ternyata bukan tidur melainkan pingsan. Bikin heboh teman-teman di kostan untung bentar doang, ralat aku gak mau bilang itu menguntungkan itu kisah pilu. Begitu sadar sorenya langsung berobat karena pas jatuh kepalaku kebentur ujung tombak heh tangga.

Pernah juga ketiduran sebelum berangkat ke kampus pas lagi nunggu adzan maghrib sepulang kerja. Ternyata bangun-bangun malah adzan isya dikira mimpi taunya bukan. Jadi shalat maghrib nya kelewat dan satu sesi mata kuliahnya lenyap Astagfirullah.

Teman-temanku yang lain juga pernah mengalaminya. Mereka bukan ketiduran di rumah melainkan di kelas. Kasihan, sampai segitunya padahal tidur seharusnya punya tempatnya sendiri. Bukan sesuatu yang buruk melihat kejadian itu di kelas. Aku bisa memakluminya karena pernah merasakan. Gapapa cerita kemarin udah jadi kenangan dihari ini.

Tapi suka takut sama dosen yang punya aturan keras. Gak mau lihat ada mahasiswanya tidur, dia bakal tindak tegas pelanggarnya. Ada juga dosen yang baik banget dan kalau lihat ada mahasiswanya yang tidur dia gak akan tegur ataupun gak akan suruh orang sebelahnya buat bangunin. Katanya biarin, biar dia sadar sendiri tapi gak sadar-sadar haha. Asal jangan keseringan sekali dua kali masih boleh-lahThanks pak.

Aku jadi paham setiap orang punya kepentingan beda-beda makanya jam istirahatnya juga gak bisa sama. Tapi kenapa seakan-akan aku gak punya jadwal rutin nya, gak cukup waktu istirahatnya? Sampai akhirnya waktu tidurku jadi gak karuan kayak gitu. Kisah klasik diatas ngingetin aku sama orang-orang di sekitarku supaya lebih sadar hehe. 

Seharusnya kita bisa belajar apresiasi ke diri sendiri dengan kasih tempat tidur yang layak dan nyaman. Caranya disiplin sama jam istirahat. Jangan lagi bilang belum ngantuk tapi pergi membeli kopi. Ya, meskipun ada juga yang gak suka kopi kayak aku tapi kebanyakan anak muda jaman sekarang sukanya ngupi yakan? Ingat keseringan juga gak baik kasihan percaya deh.

Sebenarnya badan cuma butuh istirahat bukan ditahan apalagi dilawan. Ada waktunya dimana kita harus terima kekalahan supaya lebih manusiawi. Karena istirahat juga sama pentingnya tidak melulu hanya tentang ego dan ambisi. Padahal tahu tidur waktunya memulihkan tapi bisa jadi beban karena kesibukan. Sering menunda tidur padahal udah rebahan? Yuk, belajar menghargai kesehatan. Jauhkan gadget, matikan lampu dan jangan kebanyakan begadang.

© ardidapb

Comments

Popular posts from this blog

Biar Tangan Berkata

  Banyak diam bukan menunggu di tanya Tak banyak bicara bukan tak bisa cerita Mengapa riuh diluar sana Memangnya salah dengan caranya Lalu bingung dan bertanya-tanya Barulah sadar ternyata gaduh tanpa kabar Tidak semua harus di bagi ke dunia maya Yang hilang hanya virtual nya saja Mudah sekali menilai segala sesuatunya Jadi bolehkah tidak terima Ternyata asumsimu salah Tapi ah tak usah lah Kan, tidak pernah berbagi suara Tidak saling memberi tahu apa maksudnya Nasihat datang begitu saja  Padahal minta pun tidak  Eh, ada loh tata caranya Kata-kata indah akan terdengar aneh Saat di lempar tapi malah tertampar Heran kenapa gitu jadinya Dengar dulu sebelum banyak menilai Tanyakan lagi apa cukup dengan mendengar Mungkin saja yang dicari hanya ruang Bukan tisu, kuping atau bahu Manusia tak suka luka Tapi kadang suka meluka Jadi susah memahaminya Hanya gara-gara tak banyak bicara Biar tangan yang berkata © ardidapb

Simpan Sunyi

"Simpan sunyi lahir dari sebuah keresahan yang mewakili banyak perasaan. Mencoba menyelami artinya merasa. Tentang menyampaikan apa yang ingin disampaikan, sekalipun itu tidak terdengar dan terlihat ambigu. Siapa peduli, katakan saja". Kali ini simpan sunyi hadir di tumblr setelah pindah dari Instagram. Alasannya simpan sunyi pindah ke aplikasi ini karena merasa menemukan kenyamanan, lebih sunyi. Selain mencoba sesuatu yang baru alasan pindah juga karena masalah teknis.  Di Instagram simpan sunyi di posting agak irit alias sedikit karena memang dalam bentuk pictures . Jadi, rencananya pindah ke tumblr mudah-mudahan bisa lebih bebas berekspresi. Lebih leluasa, agar fokus ke apa yang ingin ditulis bukan ke feed- nya saja. Kadang suka pusing mikirin hal-hal kecil yang ternyata ribet.  Di tumblr simpan sunyi belajar buat go public gak ada cerita gembok-gembok akun seperti di Instagram. Bukan apa-apa usernya pemalu. Ada pesan dari para senior baiknya karya di publ...

Suara-Suara di Kepala

Satu hari di bulan Juni, ada seorang teman yang bertanya kepadaku kenapa sekarang aku jadi pendiam? Bukannya dari dulu gitu. Katanya suka bicara dan berdiskusi? Nyatanya aku lebih senang mendengar dan bertanya. Hi  teman bicara, tempatnya berbagi pikiran dan keresahan. Kenapa ya belakangan ini aku merasa berlebihan? Sebentar, memangnya kamu sudah punya teman? Anggaplah sudah.  Oke lanjut. Ada banyak hal sepele yang terlalu kupikirkan yang justru membuatku semakin merasa cemas dan gelisah. Perasaan-perasaan tidak jelas itu sering muncul dan mengganggu pikiranku. Mungkin karena ada perubahan dengan rutinitasku sekarang atau mungkin karena planet kita sedang kedatangan monster , jadi manusia susah kemana-mana. Takut. Akhirnya menjadi beban bagi sebagian orang yang sedang mencoba beradaptasi. Sedang berusaha menerima dirinya di lingkungan yang baru. Perasaanku sering  up and down. Bisa sangat senang karena satu hal juga bisa sangat sedih karena hal ke...